Pengendalian hayati: pengendalian hama tanaman dg memanfaatkan musuh alami (predator, parasitoid, dan patogen).
Pengendalian alami: pemeliharaan kerapatan pop org.me di alam pd batas atas dan bawah tertentu oleh pengaruh faktor abiotik dan biotik.
Sejarah Perkembangan
Periode PH menurut Simmonds et al. (1976): tahap awal, antara, dan modern.
Tahap Awal = Pelepasan ma scr sederhana tanpa pendekatan ilmiah, informasi < jelas.
Tahap Antara = Pelepasan ma > terarah, teliti
Tahap Modern = Pelepasan ma > teliti, ada evaluasi
Tahap awal
Abad 12: Pelepasan semut rangrang Oecophylla smaradigna (Hym: Formicidae) & semut lain utk mengendalikan hm jeruk, lici di Cina; hm pohon kurma di Yaman.
1756: Kumbang tanah Calosoma sycophanta (Col: Carabidae) utk mengndlkan ulat.
1602: Parasitoid Apanteles glomeratus (Hym: Braconidae) utk mengendlkn ulat Pieris rapae.
1840: C. sycophanta di Perancis utk mengendlkan gipsy moth.
1859: Katak Bufo marinus, diintroduksi dari Am. Sel. Ke Jamaika, Barbados mengendlkan lundi tebu.
1872: mongose Munggos brimanicus, introduksi dari Am. Sel. ke Trinidad utk mengatasi tikus jg memburu ayam, burung yg bersarang dlm tanah.
Tahap Antara
1888: pengendlian kutu persik Icerya purchasi pd tan jeruk dg predator Rodolia cardinalis di Kalifornia. PH x1 berhsl.
1911-1914: penggunaan bakteri Coccobacillus acridiorum thd belalang Schistocerca gregaria di Aljazair, blm berhsl.
1912: Berliner menemukan Bacillus thuringiensis yg diisolasi dr ulat tepung Anagasta kuhniella, dignkn sampai sek utk mengdlkn hama larva Lepidoptera
1930: Glaser dan Fox mengisolasi nematoda Steinernema glaseri dari kumbang Popilia japonica.
1943: penggunaan virus utk mengendalikan hm tan.
1920-1930: 28 introduksi ma
1930-1940: 57 introduksi ma
1945: PD II, insektisida kimia menggantikan keddukan PH.
Tahap Modern: uses of natural enemies, as the IPM component.
ORGANISASI PH INTERNASIONAL
- Commonwealth Institute of Biological Control (CIBC)
Berdiri thn 1927, Inggris, Eropa
1940: Kanada; 1956: India dan Pakistan (Canadian Colombo Plan Funds)
1961: Uganda; 1969: Malaysia
- International Organization for BC (IOBC), berdiri 1967. anggota 16 ngr. Thn 1969: konperensi 23 ngr (34 spesialis) di Amsterdam.
Landasan Teori PH
Setiap organisme di masyarakat selalu berinteraksi dengan orang lain.
Interaksi antara organisme dapat antagonis, kompetitif, dan simbiosis.
Musuh alami (NE) yang terdiri dari predator, parasitoid, dan patogen: berdiri sebagai faktor yang mengatur untuk populasi hama secara efektif.
Kenaikan mangsa / populasi tuan rumah akan direspon secara numerik (respon numerik) dengan meningkatkan pred / kuantitas par.oid dan fungsional (respon fungsional) dengan menambahkan kapasitas makanan per pred / par.oid.
Peningkatan pop hama akan selalu diimbangi dengan stres lebih keras dari NE mereka menyebabkan pengurangan pop hama.
Interaksi antara organisme dapat antagonis, kompetitif, dan simbiosis.
Musuh alami (NE) yang terdiri dari predator, parasitoid, dan patogen: berdiri sebagai faktor yang mengatur untuk populasi hama secara efektif.
Kenaikan mangsa / populasi tuan rumah akan direspon secara numerik (respon numerik) dengan meningkatkan pred / kuantitas par.oid dan fungsional (respon fungsional) dengan menambahkan kapasitas makanan per pred / par.oid.
Peningkatan pop hama akan selalu diimbangi dengan stres lebih keras dari NE mereka menyebabkan pengurangan pop hama.
Beberapa hal yang mempengaruhi ketidakmampuan NE untuk mengendalikan populasi hama
• Di ekosistem tidak terdpt jenis MA yg efektif mengatur pop hama krn < memp sifat tergntung yg tinggi
• Padat pop MA setempat rendah, shg tdk mampu memberikan respon numerik cepat dlm mengimbangi peningkatan pop hama.
• Terjadinya perubhn cuaca > menguntungkan perkemb pop hama dan merugikan perkemb pop MA.
Predator | ||
• Org.me yg hidup bebas memangsa org.me lain (prey). • Umumnya polifag, mangsa non spesifik • Ketergantungan thd mangsa < tinggi. • Ukr tubuh biasanya > mangsa. • Pra dewasa dan dewasa menyerang mangsa. • Perlu banyak mangsa utk hidupnya, rakus. • Jantan + betina aktif mencari mangsa. • Srgga (ordo Coleoptera, Orthoptera, Neuroptera, Hemiptera, Diptera, Odonata, Hymenoptera), laba-laba, tungau, mamalia, aves, moluska. • Cara membunuhna scr cepat | ||
Parasitoid | ||
• Org.me yg hidupnya memarasit org.me lain (inang). • Biasanya monofag/oligofag, inang > spesifik. • Ketergantungan thd inang tinggi. • Ukr tubuh < inang. • Pra dewasa (larva) memarasit inang, dewasa free living. • Perlu satu inang utk hidupnya. • Hanya betina yg aktif mencari inang. • Sergga (Hymenoptera, Diptera). | ||
Parasitoid |
• Inang dari kelas yang sama • Satu individu parasitoid dapat membunuh inangnya • Hanya satadium larva yang memarasit inangnya |
Parasit |
• Inang dari kelas yang berbeda (mamalia) • Satu individu parasit tidak mampu membunuh inangnya • Stadium larva dan dewasa memarasit inangnya |
KEKURANGAN PH |
• KECEPATAN USAHA -> MEMERLUKAN WAKTU LAMA (3-5 TAHUN) • KEPASTIAN HASIL -> Tidak dapat secara pasti diperhitungkan • PERRLU PENANGANAN KHUSUS -> Sarana pendukung spt laboratorium yg memadai, juga sarana transportasi yg baik. |
KELEBIHAN PH |
1.-> DAMPAK NEGATIF TH SEGI EKONOMI -> Jangka panjang Contoh: ->Awal thn 70 an biaya utk mengh suatu pestisida kimia sintetis sekt. Rp. 8 milyard. Biaya PH sekt. Rp. 1 milyard ->Setelah pembiakan masal parasitoid Trichogramma dan lalat jatiroto berhasil, maka biaya penyediaannya 3-4 kali lebih murah dibanding penyediaan pestisida kimiawi dan operasional pengendalian 2. SEGI EKOLOGI 3. SEGI EFIKASI 4. SEGI EFISIENSI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar